KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah “Aspek Manajemen” ini.
Dalam
makalah ini diuraikan tentang pengertian aspek manajemen, ciri-ciri dan faktor
dari aspek manajemen itu sendiri.
Penulis
menyadari dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan, oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan
makalah ini di masa yang akan datang.
Solok, November 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
COVER ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah................................................................................ 2
1.3
Tujuan
Penulisan
................................................................................. 2
1.4
Sistematika
Penulisan .......................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian
Aspek Manajemen ............................................................. 3
2.2
Faktor-Faktor
Aspek Manajemen......................................................... 4
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
.......................................................................................... 13
3.2
Saran .................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen
merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak
akan terkelola dengan baik dan benar. Dalam menjalankan perusahaan ada beberapa
aspek manajemen (pengelolaan perusahaan) yang perlu menjadi perhatian para
pebisnis yakni: kebijakan dan target tahunan, sumber dan struktur organisasi,
produksi/ operasi dan SDM, budaya perusahaan, lingkungan sekitar, kemauan untuk
berubah, restrukturisasi serta sistem kompensasi.
Kata Manajemen berasal
dari kuno mnagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara
universal. misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer
bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Istilah manajemen,
terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.
Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan
bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu: Manajemen sebagai
suatu proses, Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan
aktivitas manajemen, Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu
pengetahuan (Science) Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai
suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli.
Sementara itu, Ricky W.
Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal, dalam
berbagai bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan, bisnis, finansial dan
sebagainya. Dengan kata lain efektif menyangkut tujuan dan efisien menyangkut
cara dan lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut.
Berkaitan dengan study
kelayakan bisnis "Aspek Manajemen" merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari beberapa aspek kajian. keberhasilan suatu proyek/ kegiatan/ bisnis
yang telah dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh
peranan manajemen dalam pencapain tujuan. Tujuan study aspek manajemen ini
adalah untuk mengetahui apakah kegiatan dan implementasi bisnis dapat
direncanakan, dilaksanakan sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau
sebaliknya tidak layak.
Mengingat pentingnya peranan aspek
manajemen dalam menentukan keberhasilan suatu kegiatan/ bisnis yang dilakukan
maka perlu diadakan suatu analisis untuk kelayakan suatu usaha dengan melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian
dari aspek manajemen ?
2.
Apa saja faktor
yang melandasi studi kelayakan bisnis ditinjau
dari aspek manajemen ?
1.3
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
mengetahui tentang pengertian dari aspek manajemen
2.
Untuk
mengetahui faktor yang melandasi studi
kelayakan bisnis ditinjau dari aspek manajemen
1.4
Sistematika
Penulisan/ Ruang Lingkup
Sistematika
penulisan/ Ruang lingkup dalam penulisan makalah ini terbatas pada pengertian
aspek manajemen serta faktor-faktor yang melandasi studi kelayakan bisnis ditinjau dari aspek
manajemen
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian
Aspek Manajemen
Mendefinisikan manajemen
ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen
pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga
pengertian.
a.
Manajemen sebagai suatu proses
Manajemen sebagai suatu proses. Pengertian
manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :
Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu
tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi; sedangkan Haiman, manajemen yaitu
fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi
usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan; kemudian menurut,
Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih
dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
b.
Manajemen sebagai suatu kolektivitas
manusia
Manajemen sebagai kolektivitas yaitu
merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang
disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap
terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut
Manajer.
c.
Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan
sebagai seni
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni,
melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari
manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari : Pertama,
Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive,
bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold,
Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry. Kemudian menururt, Marry Parker
Follett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu
2.2
Faktor-Faktor
yang Melandasi Studi Kelayakan Bisnis
Ditinjau dari Aspek Manajemen
a.
Planning (Perencanaan Usaha)
Suatu perencanaan usaha adalah unit kegiatan
yang direncanakan dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan sesuatu barang
dan jasa yang diinginkan.
Ciri-Ciri Pokok Perencanaan Usaha
Setiap perencanaan usaha ditandai oleh hal-hal
sebagai berikut :
1) Memerlukan investasi modal, SDM,
manajemen dan pasar yang dituju
2)
Membawa manfaat bagi pendiri, masyarakat, dan negara.
3)
Adanya biaya operasional di atas biaya investasi.
Jenis-Jenis Perencanaan Usaha
1)
Menurut jenis barang dan jasa-jasa yang dihasilkan, misalnya
perencanaan usaha dalam bidang produksi ataupun pra sarana.
2)
Menurut jenis kepemilikannya : Swasta nasional atau swasta asing
ataupun campuran.
3)
Berdasarkan modal (fisik dan non fisik) :
v Usaha yang memerlukan modal fisik yang
menyangkut bangunan baru, pendirian atau instalasi fasilitas-fasilitas untuk
menghasilkan suatu aliran barang dan jasa selanjutnya.
v Usaha yang memerlukan modal non fisik,
seperti program training,
survei-survei, atau penelitian (research)
teknis yang dapat dilaksanakan dengan
modal fisik yang telah ada.
b.
Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada plan (rencana). Dalam hal ini diatur dan
ditentukan tentang apa tugas pekerjaaan, macam/ jenis serta sifat pekerjaan, unit-unit
kerja (pembentukan bagian-bagian), tentang siapa yang akan melakukan, apa
alat-alatnya, bagaimana pengaturan keuangan dan fasilitasnya dengan kata lain
setelah tujuan perusahaan telah ditentukan, perusahaan perlu merumuskan
tindakan-tindakan yang akan dijalankan untuk mewujudkan berbagai tujuan
tersebut. Menurut Winardi, organisasi timbul karena suatu pembagian kerja yang
logikal dan suatu sistem koordinasi.
Dalam melaksanakan organizing (pengorganisasian), ada dua kegiatan penting yang harus
dilakukan yaitu :
1)
Menentukan bentuk/ struktur organisasi perusahaan. Bentuk/ struktur
organisasi perusahaan harus disesuaikan dengan kegiatan yang dijalankan
perusahaan. Pimpinan perusahaan harus menentukan struktur organisasi yang
terbaik untuk menjalankan kegiatan ke arah pencapaian tujuan yang telah
ditentukan. Apakah bentuk organisasi lini, staf atau gabungan keduanya.
2)
Menentukan wewenang, tugas, dan tanggung jawab setiap orang yang
bekerja di perusahaan, terutama para manajernya.
Organisasi
yang efektif, sumber-sumber daya manusia, dan sumber-sumber daya material
menyebabkan meningkatnya produktivitas. Hal tersebut dilaksanakan melalui apa
yang dinamakan “sinergisme” (synergism)
di mana anggota-anggota suatu perusahaan mengkombinasikan upaya mereka secara
kolektif guna melaksanakan tugas-tugas yang akan melampaui jumlah dari
upaya-upaya individual mereka (sinergi dapat dicapai melalui pengintegrasian
tugas-tugas yang terspesialisasi).
Pengorganisasian
secara efektif dapat menghasilkan keuntungan/ manfaat sebagai berikut :
1)
Kejelasan tentang ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan
tugas-tugas yang terspesialisasi.
2)
Pembagian kerja, yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik dan
penyalahgunaan sumber-sumber daya material maupun sumber-sumber daya manusia.
3)
Terbentuknya suatu arus aktivitas kerja yang logikal yang dapat
dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau kelompok-kelompok.
4)
Saluran-saluran komunikasi yang dapat membantu pengambilan
keputusan dan pengawasan.
5)
Mekanisme-mekanisme yang mengkoordinasi, yang memungkinkan
tercapainya harmoni antara para anggota organisasi, yang terlibat dalam
berbagai macam kegiatan.
Proses Pengorganisasian
1)
Melaksanakan refleksi (deep
thought) tentang rencana-rencana dan sasaran-sasaran.
2)
Menetapkan tugas-tugas pokok.
3)
Membagi tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas bagian (subtasks).
4)
Mengalokasi sumber-sumber daya, dan petunjuk-petunjuk untuk
tugas-tugas bagian tertentu.
5)
Mengevaluasi hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasi.
c.
Actuating (Pengarahan)
Actuating mencakup kemampuan manajemen dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan
dan berkomunikasi dengan orang lain. Manajemen dapat menentukan bagaimana
efektivitas dari bisnis yang disarankan. Selain itu, dengan pengarahan yang
baik, maka bisnis yang dijalankan oleh perusahaan akan semakin baik, dan
kinerjanya akan semakin diperhitungkan.
Sesuai dengan pengertian studi kelayakan
bisnis, yaitu meneliti layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan. Actuating (pengarahan) merupakan salah
satu dari aspek manajemen yang akan dinilai, untuk itu diperlukan perhatian
terhadap strategi manajemen dalam menjalankan actuating itu sendiri untuk mencapai sasaran bisnis.
Fungsi penggerakan, Fungsi
penggerakan yang pokok dalam manajemen adalah :
1) Mempengaruhi
seseorang supaya bersedia menjadi pengikut
2)
Melakukan daya tolak pada seseorang
3)
Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan
tugas dengan lebih baik
4)
Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada
pimpinan, tugas dan organisasi tempat mereka bekerja
5)
Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab
seseorang atau orang-orang terhadap Tuhanya Negara dan masyarakat
d.
Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sebagai suatu
proses mengenai pengarahan dan usaha untuk mempertahankan kegiatan yang
berhubungan dengan orang kelompok Menurut chapman yang dikutip Dale
Timpe lima landasan kepemimpinan yang kokoh adalah :
1)
Cara berkomunikasi
2)
Pemberian motivasi
3)
Kemampuan memimpin
4)
Pengambilan keputusan
5)
Kekuasaan yang positif
Fungsi
kepemimpinan :
1)
Kepemimpinan harus melibatkan orang lain.
2)
Kepemimpinan melibatkan distribusi yang tidak merata
atas kekuasaan antara pemimpin dan yang dipimpin.
3)
Kepemimpinan secara sah dapat memberikan hak kepada
pemimpin tidak saja berupa pengarahan akan tetapi juga pengaruh.
4)
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam
menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai
tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Gaya
kepemimpinan :
1)
Otokratis. Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode
pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya.
Jadi kekuasaan lah yang sangat dominan diterapkan.
2)
Demokrasi. Gaya ini ditandai adanya suatu struktur
yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang
kooperatif. Di bawah kepemimpinan demokratis cenderung bermoral tinggi dapat
bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
3)
Gaya kepemimpinan kendali bebas. Pemimpin memberikan
kekuasan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan
pemimpin bersifat pasif.
Ciri-Ciri Pemimpin
yang Baik :
Adapun untuk menjadi seorang pemimpin deperlukan beberapa ciri pendukung,
yang mana menjad seorang pemmpin tidak hanya banyak bicara, sedikit bekerja.
Ciri-ciri pemimpin yang baik tersebut adalah sebagai berkut :
1)
Kembangkan setiap karyawan, Setiap pemimpin yang bak
selalu mengembangkan karyawannya. Dengan SDM yang kuat, tujuan yang akan
dicapai perusahaan pun akan lebih mudah dicapai. Sebab itulah pemimpin yang
hebat selalu mengembangkan karyawannya.
2)
Sikap positif yang menginspirasi, Pemimpin harus
selalu memilki sikap positf. Ini penting agar dalam sebuah tim tetap
termotivasi. Menciptakan suasana positif juga sangat baik untuk meningkatkan
produktivitas dalam sebuah tim.
3)
Mampu mendelegasi, deligas merupakan tugas yang sangat
penting bagi pemimpin. Pemimpin harus bisa mendelegasikan tuganya pada orang
yang tepat. agar pemimpin belajar untuk ,mempercayai timnya. Selain itu agar
pemimpin bisa fokus mengerjakan tugas yang lebih penting.
4)
Komunikasi, kemampuan komunikasi sangat penting bagi
seorang pemimpin. Sehingga pesan yang disampaikan bisa jelas. Kemampuan
komunkasi yang jelas ini juga penting agar pemimpin bisa menyelaraskan semua
anggota timnya menuju tujuan yang diinginkan.
5)
Cepat menangani masalah, ketika muncul masalah segera
seorang pemimpin mencari jalan pemecahannya. Agar masalah itu cepat tertangani
dan mendapat solusinya. Sehigga masalah yang muncul tak sampai berlarut-larut.
6)
Humoris, seorang pemimpin yang hebat itu biasanya juga
dilengkapi dengan sense of humor yang baik. Mereka bisa membuat timnya tetap
tertawa sekalipun sedang dilanda masalah. Ini penting agar masalah yang timbul
tidak menjadi beban, namun tetap diselesaikan dengan hati tenang
7)
Percaya diri, pemimpin yang baik itu punya rasa
percaya diri yang baik. Disaat genting sekalipun, seorang pemimpin dapat
mengangkat moral timnya sehingga masalah yang muncul dapat diatasi dengan baik.
e.
Controlling (Pengendalian)
Pengendalian sangat penting agar kita dapat
mengetahui cara mengendalikan bisnis kita ke arah yang benar dan jelas serta
cara untuk mempertahankan bisnis kita tetap bertahan di dalam persaingan.
Aktivitas pengendalian meliputi kisaran
kebijakan yang luas dan prosedur informasi yang berhubungan, yang membantu
menjamin bahwa pengarahan manajemen dipengaruhi. Aktivitas pengendalian
membantu menjamin bahwa tindakan-tindakan yang diidentifikasi sebagai tindakan
yang perlu untuk menangani risiko untuk mencapai tujuan supaya terlaksana.
Efisiensi kebijakan yang tepat dan prosedur
yang diperlukan sehubungan dengan masing-masing kegiatan entitas. Semua tujuan relevan
dan risiko yang berhubungan untuk setiap aktivitas signifikan telah
diidentifikasi sehubungan dengan evaluasi penilaian risiko.
Aktivitas pengendalian yang diidentifikasi
diterapkan secara tepat. Misalnya, pertimbangan apakah :
1)
Pengendalian yang dideskripsikan dalam memuat kebijakan sebenarnya
diterapkan dan ditetapkan dengan cara yang seharusnya.
2)
Tindakan yang sesuai dan tepat waktu diambil atau informasi yang
memerlukan tindak lanjut
3)
Personil, supervisi meninjau berfungsinya pengendalian
Fungsi pokok pengendalian
1)
Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau
kesalahan dengan melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya
ketegasan-ketegasan dalam pengawasan
2)
Meperbaiki berbagai penympangan yang terjadi
3)
Mendinamisasaikan organisasi
4)
Mempertebal rasa tanggung jawab
Prinsip-prinsip Pengendalian
Agar fungsi pengendalian manajemen
dapat berjalan dengan baik, perlu diperhatikan prinsip-prinsipnya yang di
antaranya adalah :
1) Pengendalian
hendaknya direncanakan dengan baik agar paling tidak dapat mengukur apakah
proses pengendalian yang dilakukan berhadil atau tidak
2) Dapat
merefleksikan sifat pengawasan yang unik dari bidang-bidang yang diawasi
3) Pelaporan
penyimpangan dlakukan dengan segera
4) Pengawasan
harus bersifat fleksibel, dinamis dan ekonomis
5) Dapat
merefleksikan pola kerja unit organisasi
6)
Dapat menjamin berlakukannya tindakan korekti
Jenis-jenis
pengendalian
1)
Metode pengendalian pendahuluan
2)
Metode pengendalian bersama
3)
Metode pengendalian umpan balik
System pengendalian yang efektif, Ciri-ciri
system pengendalian yang efektif :
1)
Akurat, melakukan evaluasi perihal ketepatan informasi
yang diterima.
2)
Tepat waktu, informasi segera dimanfaatkan untuk
mengambil tindakan yang tepat terhadap suatu masalah agar terjadi perbaikan.
3)
Objektif dan komprehesif, informasi yang akan
digunakan untuk pengawasan harus dapat dipahami dan dianggap obyektif.
4)
Dipusatkan pada titik pengendalian strategis,
pengendalian dipusatkan pada area dimana kemungkinan terjadinya penyimpangan
reatif besar, juga pada area dimana tindakan koreksi dilaksanakan secara tepat
waktu agar efektif.
5)
Ekonomis, pengeluaran hendaknya minimal dengan hasil
yang optimal.
6)
Realistis dari sisi organisasi, dapat digabungkan
dengan realitas organisasi.
7)
Fleksibel,
8)
Perspektif, sistem pengawasan yang efektif harus dapat
mengidentifikasi tindakan korektif apa saja yang perlu di ambil
9)
Diterima oleh anggota organisasi, sistem pengendalian
dapat menghasilkan prestasi kerja yang tinggi dikalangan para anggota
organisasi dengan membangkitkan perasaan bahwa mereka memiliki otonomi,
tanggung jawab dan kesempatan untuk mencapai kemajuan.
f.
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring Pengevaluasian
(evaluating) adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan
untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam
operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin
besar.
Fungsi pokok monitoring evaluasi/ pengendalian
tersebut adalah:
1)
Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau
kesalahan dengan melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya
ketegasan-ketegasan dalam pengawasan
2)
Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjadi.
3)
Mendinamisasikan organisasi.
4)
Mempertebal rasa tanggung jawab
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Aspek Manajemen
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam sebuah
laporan studi kelayakan bisnis. Keberhasilan suatu proyek atau kegiatan yang
telah dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi
oleh peranan manajemen dalam pencapaian tujuan proyek atau kegiatan. Aspek
manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsi manajemen
secara umum/ makro.
Setiap perusahaan pasti
memiliki tujuan perusahaan yang ingin dicapai dan ini akan lebih mudah tercapai
apabila memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen.
Masing-masing fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri akan tetapi harus dilaksanakan
secara berkesinambungan, karena kaitan antara satu fungsi dengan fungsi yang
lain sangatlah erat.
Aspek manajemen dapat
mengkoordinasikan dengan benar dan baik antara sumber daya ekonomi yang
dipunyai dengan kebutuhan kegiatan-kegiatan proyek, agar proyek
dapat diselesaikan dan beroperasi sebagaimana diharapkan.
3.2
Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan
diatas, penulis dengan segala keterbatasannya mencoba untuk memberikan beberapa
pendapat atau saran sebagai masukan agar suatu usaha dapat beraktifitas dengan
baik harus memiliki kemampuan untuk mengatur segala sesuatu yang
berhubungan dengan usaha tersebut, mulai dari aktifitas atau kegiatan yang akan
dilakukan maupun yang telah dilakukan.
Dengan demikian haruslah
menggunakan pendekatan-pendekatan untuk mengkaji layak tidaknya bisnis tersebut
dalam studi kelayakan bisnis yang ditinjau dari aspek manajemen dan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Rizal, Fahri. “
Studi Kelayakan Bisnis Aspek Manajemen”.. 11 November 2018. https://www.kompasiana.com/fahrizalwadaw/5a597314dcad5b49a70b6a24 /studi-kelayakan-bisnis-aspek-manajemen?page=all
Sari,
Sumartika. “Makalah Aspek Manajemen”. 11 November 2018. http://sumartikasari.blogspot.com/2015/10/makalah-aspek-manajemen.html
Situmorang,
Helmi Syafrizal. 2007. “Studi Kelayakan Bisnis BUKU 1”. Medan : USU Press.
Zaini, Afrizal.
“Aspek Manajemen”. 11 November 2018. https://afrizal
wszaini.wordpress.com/2014/01/06/aspek-manajemen/
Tiandora is one of the finest titanium hair dye agents
BalasHapusTIP-TAINOR - Titanium-arts has babyliss pro titanium straightener been a popular columbia titanium pants dye in titanium oil titanium dioxide for over 40 years. TIP-TAINOR is tube supplier used 슬롯 나라 to dissolve the bonds.