Kamis, 06 Desember 2018

makalah aspek manajemen


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah “Aspek Manajemen” ini.
Dalam makalah ini diuraikan tentang pengertian aspek manajemen, ciri-ciri dan faktor dari aspek manajemen itu sendiri.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Solok, November 2018

Penulis




DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................            i
KATA PENGANTAR .................................................................................           ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah................................................................................ 2
1.3  Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
1.4  Sistematika Penulisan .......................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI
2.1  Pengertian Aspek Manajemen ............................................................. 3
2.2  Faktor-Faktor Aspek Manajemen......................................................... 4

BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan .......................................................................................... 13
3.2  Saran .................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. Dalam menjalankan perusahaan ada beberapa aspek manajemen (pengelolaan perusahaan) yang perlu menjadi perhatian para pebisnis yakni: kebijakan dan target tahunan, sumber dan struktur organisasi, produksi/ operasi dan SDM, budaya perusahaan, lingkungan sekitar, kemauan untuk berubah, restrukturisasi serta sistem kompensasi.
Kata Manajemen berasal dari kuno mnagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu: Manajemen sebagai suatu proses, Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen, Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science) Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli.
Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal, dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan kata lain efektif menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut. 
Berkaitan dengan study kelayakan bisnis "Aspek Manajemen" merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian. keberhasilan suatu proyek/ kegiatan/ bisnis yang telah dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapain tujuan. Tujuan study aspek manajemen ini adalah untuk mengetahui apakah kegiatan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau sebaliknya tidak layak.
Mengingat pentingnya peranan aspek manajemen dalam menentukan keberhasilan suatu kegiatan/ bisnis yang dilakukan maka perlu diadakan suatu analisis untuk kelayakan suatu usaha dengan melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari aspek manajemen ?
2.      Apa saja faktor yang melandasi studi  kelayakan bisnis ditinjau dari aspek manajemen ?

1.3  Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui tentang pengertian dari aspek manajemen
2.      Untuk mengetahui faktor yang melandasi studi  kelayakan bisnis ditinjau dari aspek manajemen

1.4  Sistematika Penulisan/ Ruang Lingkup
Sistematika penulisan/ Ruang lingkup dalam penulisan makalah ini terbatas pada pengertian aspek manajemen serta faktor-faktor yang melandasi studi  kelayakan bisnis ditinjau dari aspek manajemen


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1  Pengertian Aspek Manajemen
Mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian.
a.       Manajemen sebagai suatu proses
Manajemen sebagai suatu proses. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut : Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi; sedangkan Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan; kemudian menurut, Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
b.      Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.
c.       Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari : Pertama, Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry. Kemudian menururt, Marry Parker Follett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu

2.2  Faktor-Faktor yang Melandasi Studi  Kelayakan Bisnis Ditinjau dari Aspek Manajemen
a.      Planning (Perencanaan Usaha)
Suatu perencanaan usaha adalah unit kegiatan yang direncanakan dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan sesuatu barang dan jasa yang diinginkan.
Ciri-Ciri Pokok Perencanaan Usaha
Setiap perencanaan usaha ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :
1)      Memerlukan investasi modal, SDM, manajemen dan pasar yang dituju
2)      Membawa manfaat bagi pendiri, masyarakat, dan negara.
3)      Adanya biaya operasional di atas biaya investasi.
Jenis-Jenis Perencanaan Usaha
1)      Menurut jenis barang dan jasa-jasa yang dihasilkan, misalnya perencanaan usaha dalam bidang produksi ataupun pra sarana.
2)      Menurut jenis kepemilikannya : Swasta nasional atau swasta asing ataupun campuran.
3)      Berdasarkan modal (fisik dan non fisik) :
v  Usaha yang memerlukan modal fisik yang menyangkut bangunan baru, pendirian atau instalasi fasilitas-fasilitas untuk menghasilkan suatu aliran barang dan jasa selanjutnya.
v  Usaha yang memerlukan modal non fisik, seperti program training, survei-survei, atau penelitian (research) teknis yang dapat dilaksanakan dengan modal fisik yang telah ada.


b.      Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada plan (rencana). Dalam hal ini diatur dan ditentukan tentang apa tugas pekerjaaan, macam/ jenis serta sifat pekerjaan, unit-unit kerja (pembentukan bagian-bagian), tentang siapa yang akan melakukan, apa alat-alatnya, bagaimana pengaturan keuangan dan fasilitasnya dengan kata lain setelah tujuan perusahaan telah ditentukan, perusahaan perlu merumuskan tindakan-tindakan yang akan dijalankan untuk mewujudkan berbagai tujuan tersebut. Menurut Winardi, organisasi timbul karena suatu pembagian kerja yang logikal dan suatu sistem koordinasi.
Dalam melaksanakan organizing (pengorganisasian), ada dua kegiatan penting yang harus dilakukan yaitu :
1)      Menentukan bentuk/ struktur organisasi perusahaan. Bentuk/ struktur organisasi perusahaan harus disesuaikan dengan kegiatan yang dijalankan perusahaan. Pimpinan perusahaan harus menentukan struktur organisasi yang terbaik untuk menjalankan kegiatan ke arah pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Apakah bentuk organisasi lini, staf atau gabungan keduanya.
2)      Menentukan wewenang, tugas, dan tanggung jawab setiap orang yang bekerja di perusahaan, terutama para manajernya.

Organisasi yang efektif, sumber-sumber daya manusia, dan sumber-sumber daya material menyebabkan meningkatnya produktivitas. Hal tersebut dilaksanakan melalui apa yang dinamakan “sinergisme” (synergism) di mana anggota-anggota suatu perusahaan mengkombinasikan upaya mereka secara kolektif guna melaksanakan tugas-tugas yang akan melampaui jumlah dari upaya-upaya individual mereka (sinergi dapat dicapai melalui pengintegrasian tugas-tugas yang terspesialisasi).
Pengorganisasian secara efektif dapat menghasilkan keuntungan/ manfaat sebagai berikut :
1)        Kejelasan tentang ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi.
2)        Pembagian kerja, yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik dan penyalahgunaan sumber-sumber daya material maupun sumber-sumber daya manusia.
3)        Terbentuknya suatu arus aktivitas kerja yang logikal yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau kelompok-kelompok.
4)        Saluran-saluran komunikasi yang dapat membantu pengambilan keputusan dan pengawasan.
5)        Mekanisme-mekanisme yang mengkoordinasi, yang memungkinkan tercapainya harmoni antara para anggota organisasi, yang terlibat dalam berbagai macam kegiatan.
Proses Pengorganisasian
1)      Melaksanakan refleksi (deep thought) tentang rencana-rencana dan sasaran-sasaran.
2)      Menetapkan tugas-tugas pokok.
3)      Membagi tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas bagian (subtasks).
4)      Mengalokasi sumber-sumber daya, dan petunjuk-petunjuk untuk tugas-tugas bagian tertentu.
5)      Mengevaluasi hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasi.
c.       Actuating (Pengarahan)
Actuating mencakup kemampuan manajemen dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan orang lain. Manajemen dapat menentukan bagaimana efektivitas dari bisnis yang disarankan. Selain itu, dengan pengarahan yang baik, maka bisnis yang dijalankan oleh perusahaan akan semakin baik, dan kinerjanya akan semakin diperhitungkan.
Sesuai dengan pengertian studi kelayakan bisnis, yaitu meneliti layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan. Actuating (pengarahan) merupakan salah satu dari aspek manajemen yang akan dinilai, untuk itu diperlukan perhatian terhadap strategi manajemen dalam menjalankan actuating itu sendiri untuk mencapai sasaran bisnis.
Fungsi penggerakan, Fungsi penggerakan yang pokok dalam manajemen adalah :
1)      Mempengaruhi seseorang supaya bersedia menjadi pengikut
2)      Melakukan daya tolak pada seseorang
3)      Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas dengan lebih baik
4)      Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan organisasi tempat mereka bekerja
5)      Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seseorang atau orang-orang terhadap Tuhanya Negara dan masyarakat

d.      Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sebagai suatu proses mengenai pengarahan dan usaha untuk mempertahankan kegiatan yang berhubungan dengan orang kelompok Menurut chapman yang dikutip Dale Timpe lima landasan kepemimpinan yang kokoh adalah :
1)      Cara berkomunikasi
2)      Pemberian motivasi
3)      Kemampuan memimpin
4)      Pengambilan keputusan
5)      Kekuasaan yang positif
Fungsi kepemimpinan :
1)      Kepemimpinan harus melibatkan orang lain.
2)      Kepemimpinan melibatkan distribusi yang tidak merata atas kekuasaan antara pemimpin dan yang dipimpin.
3)      Kepemimpinan secara sah dapat memberikan hak kepada pemimpin tidak saja berupa pengarahan akan tetapi juga pengaruh.
4)      Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Gaya kepemimpinan :
1)      Otokratis. Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Jadi kekuasaan lah yang sangat dominan diterapkan.
2)      Demokrasi. Gaya ini ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan demokratis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
3)      Gaya kepemimpinan kendali bebas. Pemimpin memberikan kekuasan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif.
Ciri-Ciri Pemimpin yang Baik :
Adapun untuk menjadi seorang pemimpin deperlukan beberapa ciri pendukung, yang mana menjad seorang pemmpin tidak hanya banyak bicara, sedikit bekerja. Ciri-ciri pemimpin yang baik tersebut adalah sebagai berkut :
1)      Kembangkan setiap karyawan, Setiap pemimpin yang bak selalu mengembangkan karyawannya. Dengan SDM yang kuat, tujuan yang akan dicapai perusahaan pun akan lebih mudah dicapai. Sebab itulah pemimpin yang hebat selalu mengembangkan karyawannya.
2)      Sikap positif yang menginspirasi, Pemimpin harus selalu memilki sikap positf. Ini penting agar dalam sebuah tim tetap termotivasi. Menciptakan suasana positif juga sangat baik untuk meningkatkan produktivitas dalam sebuah tim.
3)      Mampu mendelegasi, deligas merupakan tugas yang sangat penting bagi pemimpin. Pemimpin harus bisa mendelegasikan tuganya pada orang yang tepat. agar pemimpin belajar untuk ,mempercayai timnya. Selain itu agar pemimpin bisa fokus mengerjakan tugas yang lebih penting.
4)      Komunikasi, kemampuan komunikasi sangat penting bagi seorang pemimpin. Sehingga pesan yang disampaikan bisa jelas. Kemampuan komunkasi yang jelas ini juga penting agar pemimpin bisa menyelaraskan semua anggota timnya menuju tujuan yang diinginkan.
5)      Cepat menangani masalah, ketika muncul masalah segera seorang pemimpin mencari jalan pemecahannya. Agar masalah itu cepat tertangani dan mendapat solusinya. Sehigga masalah yang muncul tak sampai berlarut-larut.
6)      Humoris, seorang pemimpin yang hebat itu biasanya juga dilengkapi dengan sense of humor yang baik. Mereka bisa membuat timnya tetap tertawa sekalipun sedang dilanda masalah. Ini penting agar masalah yang timbul tidak menjadi beban, namun tetap diselesaikan dengan hati tenang
7)      Percaya diri, pemimpin yang baik itu punya rasa percaya diri yang baik. Disaat genting sekalipun, seorang pemimpin dapat mengangkat moral timnya sehingga masalah yang muncul dapat diatasi dengan baik.
e.       Controlling (Pengendalian)
Pengendalian sangat penting agar kita dapat mengetahui cara mengendalikan bisnis kita ke arah yang benar dan jelas serta cara untuk mempertahankan bisnis kita tetap bertahan di dalam persaingan.
Aktivitas pengendalian meliputi kisaran kebijakan yang luas dan prosedur informasi yang berhubungan, yang membantu menjamin bahwa pengarahan manajemen dipengaruhi. Aktivitas pengendalian membantu menjamin bahwa tindakan-tindakan yang diidentifikasi sebagai tindakan yang perlu untuk menangani risiko untuk mencapai tujuan supaya terlaksana.
Efisiensi kebijakan yang tepat dan prosedur yang diperlukan sehubungan dengan masing-masing kegiatan entitas. Semua tujuan relevan dan risiko yang berhubungan untuk setiap aktivitas signifikan telah diidentifikasi sehubungan dengan evaluasi penilaian risiko.
Aktivitas pengendalian yang diidentifikasi diterapkan secara tepat. Misalnya, pertimbangan apakah :
1)      Pengendalian yang dideskripsikan dalam memuat kebijakan sebenarnya diterapkan dan ditetapkan dengan cara yang seharusnya.
2)      Tindakan yang sesuai dan tepat waktu diambil atau informasi yang memerlukan tindak lanjut
3)      Personil, supervisi meninjau berfungsinya pengendalian
Fungsi pokok pengendalian
1)      Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan dengan melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya ketegasan-ketegasan dalam pengawasan
2)      Meperbaiki berbagai penympangan yang terjadi
3)      Mendinamisasaikan organisasi
4)      Mempertebal rasa tanggung jawab
Prinsip-prinsip Pengendalian
Agar fungsi pengendalian manajemen dapat berjalan dengan baik, perlu diperhatikan prinsip-prinsipnya yang di antaranya adalah :
1)      Pengendalian hendaknya direncanakan dengan baik agar paling tidak dapat mengukur apakah proses pengendalian yang dilakukan berhadil atau tidak
2)      Dapat merefleksikan sifat pengawasan yang unik dari bidang-bidang yang diawasi
3)      Pelaporan penyimpangan dlakukan dengan segera
4)      Pengawasan harus bersifat fleksibel, dinamis dan ekonomis
5)      Dapat merefleksikan pola kerja unit organisasi
6)      Dapat menjamin berlakukannya tindakan korekti
Jenis-jenis pengendalian
1)      Metode pengendalian pendahuluan
2)      Metode pengendalian bersama
3)      Metode pengendalian umpan balik
System pengendalian yang efektif, Ciri-ciri system pengendalian yang efektif :
1)      Akurat, melakukan evaluasi perihal ketepatan informasi yang diterima.
2)      Tepat waktu, informasi segera dimanfaatkan untuk mengambil tindakan yang tepat terhadap suatu masalah agar terjadi perbaikan.
3)      Objektif dan komprehesif, informasi yang akan digunakan untuk pengawasan harus dapat dipahami dan dianggap obyektif.
4)      Dipusatkan pada titik pengendalian strategis, pengendalian dipusatkan pada area dimana kemungkinan terjadinya penyimpangan reatif besar, juga pada area dimana tindakan koreksi dilaksanakan secara tepat waktu agar efektif. 
5)      Ekonomis, pengeluaran hendaknya minimal dengan hasil yang optimal.
6)      Realistis dari sisi organisasi, dapat digabungkan dengan realitas organisasi.
7)      Fleksibel,
8)      Perspektif, sistem pengawasan yang efektif harus dapat mengidentifikasi tindakan korektif apa saja yang perlu di ambil
9)      Diterima oleh anggota organisasi, sistem pengendalian dapat menghasilkan prestasi kerja yang tinggi dikalangan para anggota organisasi dengan membangkitkan perasaan bahwa mereka memiliki otonomi, tanggung jawab dan kesempatan untuk mencapai kemajuan.
f.       Monitoring dan Evaluasi
Monitoring Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.
Fungsi pokok monitoring evaluasi/ pengendalian tersebut adalah:
1)      Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan dengan melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya ketegasan-ketegasan dalam pengawasan
2)      Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjadi.
3)      Mendinamisasikan organisasi.
4)      Mempertebal rasa tanggung jawab




BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Aspek Manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis. Keberhasilan suatu proyek atau kegiatan yang telah dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapaian tujuan proyek atau kegiatan. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsi manajemen secara umum/ makro.
Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan perusahaan yang ingin dicapai dan ini akan lebih mudah tercapai apabila memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen. Masing-masing fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri akan tetapi harus dilaksanakan secara berkesinambungan, karena kaitan antara satu fungsi dengan fungsi yang lain sangatlah erat.
Aspek manajemen dapat mengkoordinasikan dengan benar dan baik antara sumber daya ekonomi yang dipunyai  dengan kebutuhan kegiatan-kegiatan proyek, agar proyek dapat diselesaikan dan beroperasi sebagaimana diharapkan.

3.2  Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan diatas, penulis dengan segala keterbatasannya mencoba untuk memberikan beberapa pendapat atau saran sebagai masukan agar suatu usaha dapat beraktifitas dengan baik harus memiliki kemampuan untuk  mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha tersebut, mulai dari aktifitas atau kegiatan yang akan dilakukan maupun yang telah dilakukan.
Dengan  demikian haruslah menggunakan pendekatan-pendekatan untuk mengkaji layak tidaknya bisnis tersebut dalam studi kelayakan bisnis yang ditinjau dari aspek manajemen dan organisasi.


DAFTAR PUSTAKA

Rizal, Fahri. “ Studi Kelayakan Bisnis Aspek Manajemen”.. 11 November 2018. https://www.kompasiana.com/fahrizalwadaw/5a597314dcad5b49a70b6a24 /studi-kelayakan-bisnis-aspek-manajemen?page=all

Sari, Sumartika. “Makalah Aspek Manajemen”. 11 November 2018. http://sumartikasari.blogspot.com/2015/10/makalah-aspek-manajemen.html

Situmorang, Helmi Syafrizal. 2007. “Studi Kelayakan Bisnis BUKU 1”. Medan : USU Press.

Zaini, Afrizal. “Aspek Manajemen”. 11 November 2018. https://afrizal wszaini.wordpress.com/2014/01/06/aspek-manajemen/